Surabaya – Banyak orang beranggapan bahwa menjadi Polisi tidak cukup modal pengetahuan dan fisik yang sehat. Melainkan butuh modal serta orang dalam.
Namun faktanya, M. Adi Taufik anak dari seorang penjual kelapa muda dan Faisal Utomo putra dari penjual mei ayam asal Kota Surabaya berhasil menepis persepsi tersebut. Hanya dengan modal kemauan dan percaya diri yang tinggi mereka berhasil lulus seleksi Bintara Polri.
Mereka sebagai anak dari orang tua yang berlatar belakang ekonomi yang cukup lemah, sukses menjadi bagian dari Anggota Polri, tentu membuat semua orang bangga dan haru. Terlebih sukses bersaing ketat dengan ribuan peserta lainnya.
Saat ditanya oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, S.I.K., M.T.C.P., didamping Kabag Sumda AKBP Sri Andriyany, mereka mengaku yakin kesuksesan yang diraihnya itu murni berkat doa kedua orang tua serta kemauan dan kepercayaan diri. Tidak ada orang dalam apalagi uang.
“Prosesnya semuanya bersih, transparan dan akuntabel, ayo daftar anggota Polri, siapapun bisa jadi Polisi, ayo buktikan semuanya bisa tanpa ada uang tanpa ada calo,” ucap M Adi Taufik si anak penjual kelapa muda, Sabtu (24/07/2021).
Oleh karenanya, ia berpesan kepada anak-anak Kota Surabaya untuk tidak takut bercita-cita menjadi Polisi. Ia mengajak untuk tidak percaya kepada calo yang mengiming-imingi kelulusan dengan syarat menyerahkan sejumlah uang. Menurutnya, proses seleksi dilakukan secara terbuka dan transparan serta tidak ada istilah suap menyuap.
Kemudian Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, S.I.K., M.T.C.P., memberikan sebuah hadiah sebagai mutivasi kepada keduanya yang telah semangat dan percaya diri menjadi seorang abdi negara.
“Jadilah anggota Polri yang mengabdi kepada Negara dan melayani masyarakat dengan benar,” ucap Kombes Pol Johnny Eddizon Isir. (f/*)
Discussion about this post