Surabaya – Berbagai upaya Kepolisian menjaga Kondusifitas menjelang Pemilu, salah satunya dengan mempererat tali silaturahmi dengan tokoh agama yang ada di Kecamatan Karangpilang.
Seperti kali ini Kapolsek Karangpilang Polrestabes Surabaya Polda Jatim, Kompol A.Risky Fardian C., S.I.K., M.Si bersama anggota Sat Binmas Polrestabes Surabaya, serta anggota Polsek Karangpilang untuk bersilaturahmi ke Pondok Pesantren.
Kali ini, silaturahmi dilakukan di Pondok Pesantren Ummul Qurro Warugunung dan ditemui langsung oleh pengasuh ponpes yaitu K.H. Choiruddin M.Ag yang juga selaku Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Karangpilang, Rabu (29/11) pagi.
Dalam kunjungannya tersebut, Kapolsek Karangpilang bersama jajarannya dan anggota Sat Binmas Polrestabes Surabaya disambut langsung oleh tokoh agama tersebut.
Kapolsek Karangpilang mengatakan bahwa kunjungannya ini dalam rangka untuk mempererat tali silaturahmi anggota Polri dengan tokoh agama guna mewujudkan situasi Kamtibmas Kecamatan Karangpilang yang aman dan kondusif.
“Silaturahmi untuk meningkatkan sinergitas antara Polri dengan tokoh agama dan masyarakat, juga untuk menyerap berbagai aspirasi terkait dengan situasi kamtibmas,” terangnya.
Dengan adanya silaturahmi ini hubungan baik antara Polsek Karangpilang dengan tokoh agama, khususnya kepada para Kiai yang ada di Kecamatan Karangpilang tetap terjalin dengan baik.
Bapak Kapolsek Karangpilang menitipkan pesan kepada kedua tokoh agama tersebut dalam menjelang Pemilu 2024 suhu politik dimungkinkan akan memanas karena manuver manuver elit politik dan diharapkan KH. Choiruddin M.Ag., tersebut bisa menyampaikan kepada warga dan para jamaahnya agar warga menjalin hubungan silaturahmi yang baik walaupun berbeda pilihan, serta memastikan semua warga dan jamaahnya bisa menggunakan hak pilihnya dan tidak golput demi suksesnya Pemilu 2024.
KH. Choiruddin M.Ag sangat mengapresiasi dengan kedatangan Kapolsek Karangpilang dan jajarannya, dirinya berharap silaturahmi yg baik antara tokoh agama dengan Kepolisian tetap terjaga dengan baik.
Discussion about this post